content Electronic Control Module Caterpillar Machine - Basic Mechanic Course
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Electronic Control Module Caterpillar Machine

Electronic Control Module Caterpillar Machine



ECM merupakan komponen yang mengontrol dan memonitor electronic engine dengan mengolah data yang berasal dari komponen input melalui program yang ada didalam ECM yang disebut personality modul. 

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, ECM akan mengaktifkan komponen output sebagai fungsi pengontrolan dan monitoring. Disamping itu ECM juga dapat berinteraksi dengan komponen control yang lain dan Caterpillar Electronic Technician untuk melakukan diagnosa dan pemrograman melalui jaringan yang disebut Data Link. Agar ECM dapat bekerja, ECM memerlukan : 

1. Power suplai dari battery ECM dapat bekerja dengan power suplai antara 9-36 volt. 

2. Program (software) tertentu yang disebut dengan personality module. Personality module merupakan software yang menentukan horsepower dan torsi yang dapat dihasilkan engine. 

3. Parameter 
Parameter merupakan setting dari personality module yang dapat mempengaruhi seluruh kemampuan dan operasi engine. Parameter pada ECM terdiri daru dua jenis yaitu : 
 
a. System Configuration Parameter yaitu parameter yang mempengaruhi operasi engine yang diset di pabrik atau dapat dirubah menggunakan Electronic Technician service tool, namun membutuhkan factory password. 
 
b. Customer Specified Parameter yaitu parameter yang memungkinkan pemilik melakukan penyetelan yang lebih teliti dengan disesuaikan dengan pengoperasian engine. Customer Specified Parameter dapat diproteksi menggunakan customer password. 


Fungsi ECM

 
Secara spesifik ECM melakukan fungsi-fungsi berikut : 

1. Sebagai governor; yang mengatur kecepatan engine dengan mengontrol jumlah bahan bakar yang dapat diinjeksikan oleh injector.  Pengaturan kecepatan ini berpatokan pada : 
 
a. Sinyal input yang diberikan oleh throttle position sensor yang dianggap sebagai acuan kecepatan yang diinginkan oleh operator (desire engine speed). 
 
b. Kecepatan actual engine yang diperoleh dari speed timing sensor. 

 
2. Pengontrol saat bahan bakar diinjeksikan (injection timing); yang berpatokan pada posisi top center cylinder number 1 dari signal yang diperoleh dari crankshaft position sensor (engine speed/timing sensor). Dari data tersebut ECM akan menentukan saat penginjeksian bahan bakar harus relative